-->

Cara Salam Dalam Sholat, Lengkap Dengan Bacaan Salam dan Doa Sebelum Salam

- Desember 14, 2020
EYZA BLOG -

Bacaam salam dalam sholat termasuk ke dalam rukun sholat sehingga membacanya menjadi wajib. Jika dalam sholat tidak dikahir dengan salam maka sholatnya tidak sah. Hal ini sejalan dengan definisi sholat, yaitu suatu ibadah yang dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam. 

Nah dalam bahasa kita kali ini, saya akan membahas tentang salam dalam sholat yang meliputi :

  1. Hukum membaca salam
  2. Cara melakukan salam
  3. Bacaan salam dalam sholat
  4. Doa sebelum salam dalam sholat

Hukum Membaca Salam Dalam Sholat

Dalam masalah hukum salam dalam sholat terbagi menjadi dua, yaitu berdasarkan salam ke kanan dan ke kiri. Menurut jumhur ulama yang termasuk ke dalam rukun sholat adalah salam ke sebelah kiri, sehingga salam ke sebelah kiri hukumnya wajib, jika tidak melakukannya maka tidak sah sholatnya. Sedangkan salam ke sebelah kiri hukumnya sunah, sehingga andaikatapun tidak melakukan salam ke sebelah kiri maka sholat tetap sah. Tapi rasanya ada yang aneh saja kalau sholat salamnya hanya sekali saja ke sebelah kanan.

Cara Melakukan Salam Dalam Sholat

Cara melakukan salam adalah dengan cara membaca salam dan diiringi menengok ke kanan dan ke kiri dengan menengok 90 derajat sehingga jika menengon ke sebelah kanan pipi bagian kanan akan tampak dari belakang dan ketika mengengok ke sebelah kiri maka pipi sebelah kiri akan nampak dari belakang. 

Namun ada yang perlu diperhatikan ketika melakukan gerakan menengok ke sebelah kanan dan kiri, jangan yang bergerak hanya bagin kepala saja, jadi posisi badan khusunya bagian dada jangan sampai ikut bergerak sehingga ikut miring ke kiri dan ke kanan. Patokannya poisi dada tetap lurus ke arah kiblat sehingga poros pergerakan ada pada leher bukan pada pinggang.

Bacaan Salam Dalam Sholat

Bacaan salam dalam sholat adalah bacaan salam yang sudah umum kita ketahui. Namun ada beberapa pendapat tentang kelengkapan membaca salam. Dalam kita safinah, paling sedikit adalah membaca assalamu alaikum. Jadi tidak perlu lengkap sampai wabarokaatuh juga sholatnya sudah sah. Namun ada juga yang menyarankan agar membaca salam lebih lengkap. Nah berikut adalah beberapa versi bacaan salam dalam sholat yang patut kita ketahui.

Pertamaassalamu’alaikum

Sebagaimana dalam hadis Aisyah radhiallahu’anha di atas.

Keduaassalamu’alaikum warahmatullah

Sebagaimana hadis Ibnu Mas’ud di atas. Juga dalam riwayat dari Ibnu Umar radhiallahu’anhu, ia berkata:

يقول : السلام عليكم ورحمة الله عن يمينه ، السلام عليكم ورحمة الله عن يساره

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika salam mengucapkan: assalamu’alaikum warahmatullah ke kanan dan assalamu’alaikum warahmatullah ke kiri” (HR. An Nasai no. 1319, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasai).

Ketiga: assalamu’alaikum warahmatullah ke kanan dan as salamu’alaikum ke kiri

Sebagaimana riwayat lain dari Ibnu Umar radhiallahu’anhu, dari Wasi’ bin Hibban ia berkata:

قلتُ لابنِ عمرَ : أخبِرني عن صلاةِ رسولِ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليْهِ وسلَّمَ كيفَ كانت ؟ قالَ : فذَكرَ التَّكبيرَ – قالَ : – يعني – وذَكرَ السَّلامُ عليكُم ورحمةُ اللَّهِ عن يمينِهِ السَّلامُ عليكم عن يسارِه

Aku berkata kepada Ibnu Umar: kabarkan kepadaku bagaimana cara shalat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Maka Ibnu Umar menceritakan tentang takbir, lalu beliau menceritakan tentang salam. Beliau menyebutkan bahwa salam Nabi adalah assalamu’alaikum warahmatullah ke kanan dan assalamu’alaikum ke kiri” (HR. An Nasai no. 1320, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasai).

Adapun ucapan salam dengan tambahan “wa barakatuhu” adalah riwayat yang syadz. Syaikh Abdul Aziz Ath Tharifi mengatakan:

و أما زيادة وبركاته فلا أصل له. جاء في نسخة عند أبي داود, و يظهر أنها من بعض النساخ, وليست في الرواية أصلا, و إن كانت في الرواية فهي شاذة

“Adapun tambahan wa barakatuhu maka tidak ada asalnya. Ini ada dalam naskahnya Abu Daud dan nampaknya tambahan ini terselipkan dari naskah yang lain bukan dari riwayat tersebut. Andaipun tambahan ini ada dalam riwayat tersebut (di naskahnya Abu Daud) maka ini tambahan yang syadz” (Sifatu Shalatin Nabi, 147).


Doa Sebelum Salam Dalam Sholat

Doa Pertama

Dari ‘Aisyah -istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, Aisyah mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdoa di dalam shalatnya,

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ ، اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

“ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MIN ‘ADZABIL QOBRI, WA A’UDZU BIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAL, WA A’UDZU BIKA MIN FITNATIL MAHYAA WA FITNATIL MAMAAT. ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHROM (artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa kubur, aku meminta perlindungan pada-Mu dari cobaan Al Masih Ad Dajjal, aku meminta perlindungan pada-Mu dari musibah ketika hidup dan mati. Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari perbuatan dosa dan sulitnya berutang).” (HR. Bukhari, no. 832 dan Muslim, no. 589).

Doa Kedua

عَنْ أَبِى بَكْرٍ الصِّدِّيقِ – رضى الله عنه – . أَنَّهُ قَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – عَلِّمْنِى دُعَاءً أَدْعُو بِهِ فِى صَلاَتِى . قَالَ « قُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى ظُلْمًا كَثِيرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِى مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ ، وَارْحَمْنِى إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ »

Dari Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, ia berkata pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ajarkanlah padaku suatu doa yang aku baca dalam shalatku.” Beliau menjawab, ucapkanlah, “ALLAHUMMA INNI ZHOLAMTU NAFSII ZHULMAN KATSIROO WA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA. FAGHFIR LII MAGHFIRATAN MIN ‘INDIK, WARHAMNII INNAKA ANTAL GHOFURUR ROHIIM (artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang besar. Tiada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau. Ampunilah aku dengan ampunan dari-Mu. Kasihanilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang).” (HR. Bukhari, no. 834 dan Muslim, no. 2705)

Doa ketiga

Sa’ad bin ‘Abi Waqqash biasa mengajarkan anaknya beberapa kalimat doa berikut. Ia mengajarkan doa tersebut sebagaimana para pengajar mengajarkan menulis. Ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca doa ini di dubur shalat (akhir tasyahud sebelum salam),

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

“ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL JUBNI, WA A’UDZU BIKA AN ARUDDA ILAA ARDZALIL ‘UMUR, WA A’UDZU BIKA MIN FITNATID DUNYAA, WA A’UDZU BIKA MIN ‘ADZABIL QODBRI (artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari lemah melakukan ibadah yang mulia, aku meminta perlindungan pada-Mu dari keadaan tua yang jelek, aku meminta perlindungan pada-Mu dari tergoda syahwat dunia (sehingga lalai dari kewajiban), aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa kubur).” (HR. Bukhari no. 2822).

Direkomendasikan
 

Start typing and press Enter to search