-->

Pantun Nasihat Islami Yang Sangat Cocok Untuk Bumbu Pidato

- Oktober 05, 2020
EYZA BLOG - Pantun, salah satu karya sastra yang menurut saya sangat unik. Karena sastra ini bisa digunakan untuk apa saja dan bagi sebagian orang, untuk membuat sebuah pantun bisa secara instan atau mendadak. Misal, sedang ngobrol biasa, kemudian seseorang menghiasi obrolan dengan sebuah pantun, atau mungkin orang sedang berpidato kemudian menyisipkan pantun dalam pidatonya. 
 
Pantun, karya sastra yang tidak habis dimakan zaman. Meskipun mungkin, pantun-pantun saat ini yang sering di dengar di media, terkadang sudah tidak lagi selaras dengan ciri-ciri pantun yang sering dipelajari di sekolah, tapi nyatanya itu tetap disebut sebagai pantun.
 
Apakah sulit untuk membuat sebuah pantun?
Bisa sulit bisa juga tidak. Bagi mereka yang sudah terbiasa dengan karya sastra ini, mungkin membuat pantun sama mudahnya dengan ngobrol biasa seperti obrolah sehari-hari. Tapi bagi sebagian lagi yang seperti saya, mungkin membuat pantun bisa menjadi sangat sulit. Untuk membuat satu bait pantun saja mungkin harus mikir satu jam lebih. Hehe....
 

Membuat Pantun Itu Mudah

Katanya sih membuat pantun itu mudah. Cum angarang 4 baris kalimat, yang 2 baris berupa sampiran dan 2 barisny lagi isi, akhiran katanyanya berirama a, b, a, b. Begitu katanya. Meskipun begitu masih aja lho sulit. Nah bagi yang masih kesulitan membuat pantun, mungkin tips ini bisa dicoba. Caranya adalah dengan menentukan dulu isi atau pesan yang ingin disampaikan pada pantun tersebut, baru kemudian mencari kata yang irama akhirnya sama dengan irama akhir pesan yang ingin disampaikan. 
 
Eit, ini bukan pelajaran membuat pantun lho, hehe....
Ko malah ngelantur kemana-mana. Tapi gak ada salahnya juga sih, sebelum saya share pantun nasihat islami ada baiknya juga kita tahu lebih dalam tentang karya sastra pantun ini.

Pengertian Pantun

Langung ke pokoh bahasan, pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empak baris serta memiliki sampiran dan isi. Sebelum mengenal apa saja jenis dari pantun, ada baiknya teman-teman memahami dengan baik dulu ciri-ciri dari jenis puisi lama yang satu ini. Tentu saja ini agar teman-teman dapat dengan mudah mengklasifikasikan sebuah puisi lama itu layak disebut pantun atau tidak. Memahami ciri-ciri pantun juga membuat teman-teman akan lebih mudah membuat jenis puisi yang satu ini.


Ciri-ciri Pantun

Jenis puisi lama yang asal bermula dari kata patuntun ini pada dasarnya diharapkan dapat menjadi penuntun hidup bagi orang yang mendengar maupun membacanya. Tidak hanya sekadar berisi nasihat dan imbauan, penyampaiannya pun memiliki cirri khas yang begitu kental, seperti berikut ini.


1. Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris

Jika prosa mengenal ada paragraf untuk tiap rangkaian kalimat yang berada dalam satu gagasan utama, jenis puisi lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap bait biasanya berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung jenis puisinya.

Khusus untuk pantun, puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.


2. 8-12 Suku Kata di Tiap Baris

Mulanya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Karena itulah, tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Oleh karena alasan inilah, tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas 8—12 suku kata.


3. Memiliki Sampiran dan Isi

Salah satu keunikan pantun yang membuatnya menjadi begitu mudah diingat adalah jenis puisi lama yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Pengantar isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran.

Untuk masalah penempatannya di dalam pantun, sampiran akan selalu berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai keempat.


4. Berima a-b-a-b

Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b.

Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga pantun dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada pantun selalu terjadi antara sampiran dan isi.


Jenis-jenis Pantun

Setelah memahami ciri-ciri pantun, kini saatnya teman-teman juga mengenal jenis-jenis pantun yang biasa diujarkan ataupun dituliskan seseorang. Berikut ini adalah jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya.


1. Pantun Nasihat

Pada dasarnya, pantun dibuat untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap seseorang ataupun masyarakat. Karena itulah, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai berjenis pantun nasihat. Pantun yang satu ini memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan.


2. Pantun Jenaka

Sesuai namanya, jenis pantun yang satu ini memang memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik. Tujuannya tak lain untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar ataupun membacanya. Tidak jarang pula, pantun jenaka digunakan untuk menyampaikan sindiran akan kondisi masyarakat yang dikemas dalam bentuk ringan dan jenaka.


3. Pantun Agama

Jenis pantun yang satu ini memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Tujuannya serupa dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Akan tetapi, tema di pantun agama lebih spesifik karena memegang nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.


4. Pantun Teka-teki

Jenis pantun yang satu ini selalu memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk hiburan dan mengakrabkan kebersamaan.


5. Pantun Berkasih-kasihan

Sama dengan namanya, isi dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan kasih sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi Melayu untuk menyampaikan perasaan mereka kepada kekasih maupun orang yang disukainya.


6. Pantun Anak

Tidak hanya untuk orang dewasa, pantun bisa juga disampaikan untuk anak-anak. Tentu saja isinya lebih ringan dan menyangkut hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh si kecil. Tujuan awal dari jenis pantun yang satu ini adalah untuk mengakrabkan anak dengan pantun, sekaligus memberikan didikan moral bagi mereka.


55 Contoh Pantun Nasihat Agama Islam

PANTUN #1

Anak ayam turunnya lima

Mati seekor tinggal empat

Turut mengikut alim ulama

Supaya betul jalan makrifat


PANTUN #2

Banyaklah hari antara hari

Tidak semulia hari Jumat

Banyaklah nabi antara nabi

Tidak semulia Nabi Muhammad


PANTUN #3

Delima batu dipenggal-penggal

Bawa galah ke tanah merah

Lima waktu kalau ditinggal

Ibu bapak pasti marah


PANTUN #4

Buah ini buah berangan

Masak dibungkus sapu tangan

Dunia ini pinjam-pinjaman

Akhirat kelak kampung halaman


PANTUN #5

Belah buluh bersegi-segi

Buat mari serampang ikan

Kuasa Allah berbagi-bagi

Lebih laut dan juga daratan


PANTUN #6

Asam rumbia dibelah-belah

Buah separuh di dalam raga

Dunia ikut firman Allah

Akhirat dapat masuk surga


PANTUN #7

Ambil galah kupaskan jantung

Orang Arab bergoreng kicap

Kepada Allah tempat bergantung

Kepada Nabi tempat mengucap


PANTUN #8

Asam kandis asam gelugur

Ketiga asam riang-riang

Menangis di pintu kubur

Teringat badan tidak sembahyang


PANTUN #9

Asam kandis asam gelugur

Ketiga asam riang-riang

Menangis di pintu kubur

Teringat badan tidak sembahyang


PANTUN #10

Kemumu di dalam semak

Jatuh melayang selaranya

Meski ilmu setinggi tegak

Tidak sembahyang apa gunanya


PANTUN #11

Jalan-jalan kecarita

Nemu uang sejuta

Buat apa jatuh cinta

Kalau ngaji pun tak bisa


PANTUN #12

Di meja ada buah tomat

Disana juga ada buah nanas

Hai sobat ayo kita sholat

Biar kita jadi orang cerdas


PANTUN #13

Anak ayam turunnya lima

Mati seekor tinggal empat

Kita hidup mesti beragama

Supaya hidup tidaklah sesat


PANTUN #14

Pak Haji memakai jubah

Singgah sembahyang di tengah kampung

Kalau sudah kehendak Allah

Rezeki segenggam jadi sekarung


PANTUN #15

Banyak bulan perkara bulan

Tidak semulia bulan puasa

Banyak tuhan perkara tuhan

Tidak semulia Tuhan Yang Esa


PANTUN #16

Buat apa berbaju batik kalau

Tidak pake selendang

Buat apa berwajah cantik

Kalau tidak mau sembahyang


PANTUN #17

Pergi ke pantai membawa tikar

Harus permisi pada orangtua

Anak baik dan anak pintar

Pasti disayang oleh semua


PANTUN #18

Belatuk di atas dahan

Terbang pergi ke lain pokok

Hidup mati ditangan Tuhan

Kepada Allah kita bermohon


PANTUN #19

Sungguh indah pintu dipahat

Burung puyuh di atas dahan

Kalau hidup hendak selamat

Taat selalu perintah Tuhan


PANTUN #20

Halia ini tanam-tanaman

Ke barat juga akan rebahnya

Dunia ini pinjam-pinjaman

Ke akhirat juga akan sudahnya


PANTUN #21

Redup bulan nampak nak hujan

Pasang pelita sampai berjelaga

Hidup mati di tangan Tuhan

Tiada siapa dapat menduga


PANTUN #22

Daun tetap di atas dulang

Anak udang mati dituba

Dalam kitab ada terlarang

Perbuatan haram jangan dicuba


PANTUN #23

Terang bulan terang bercahaya

Cahaya memancar ke Tanjung Jati

Jikalau hendak hidup bahagia

Beramal ibadat sebelum mati


PANTUN #24

Asam kandis asam gelugur

Ketiga asam si riang-riang

Menangis mayat di pintu kubur

Teringat jasad tidak sembahyang


PANTUN #25

Kulit lembu celup samak

Mari buat tapak kasut

Harta dunia janganlah tamak

Kalau mati tidak diikut


PANTUN #26

Banyaklah masa antara masa

Tidak seelok masa bersuka

Meninggalkan sembahyang jadi biasa

Tidak takut api neraka?


PANTUN #27

Dua tiga empat lima

Enam tujuh lapan sembilan

Kita hidup takkan lama

Jangan lupa siapkan bekalan


PANTUN #28

Kalau Tuan pergi ke Mekah

Singgah semalam di Kuala Muda

Sembahyang itu adalah perintah

Jika ingkar masuk neraka


PANTUN #29

Ramai orang menggali perigi

Ambil buluh lalu diikat

Ilmu dicari tak akan rugi

Buat bekalan dunia akhirat


PANTUN #30

Pak Kulup anak juragan

Mati diracun muntahkan darah

Hidup di dunia banyak dugaan

Kepada Allah kita berserah


PANTUN #31

Letak bunga di atas dulang

Sisipkan daun hiasan tepinya

Banyak berdoa selepas sembahyang

Mohon diampun dosa di dunia


PANTUN #32

Encik Borhan seorang kerani

Terkemut-kemut bila meniti

Tinggalkan sembahyang terlalu berani

Sepertii tubuhnya takkan mati


PANTUN #33

Sayang-sayang buah kepayang

Buah kepayang hendak dimakan

Manusia hanya boleh merancang

Kuasa Allah menentukan


PANTUN #34

Masa berada di Pulau Jawa

Rakan diajak pergi menjala

Maha Berkuasa jangan dilupa

Kuasa Allah tidak terhingga


PANTUN #35

Nyiur mudah luruh setandan

Diambil sebiji lalu dibelah

Sudah nasib permintaan badan

Kita di bawah kehendak Allah


PANTUN #36

Daun terap diatas dulang

Anak udang mati dituba

Dalam kitab ada terlarang

Yang haram jangan dicoba


PANTUN #37

Bunga kenanga diatas kubur

Pucuk sari pandan Jawa

Apa guna sombong dan takabur

Rusak hati badan binasa


PANTUN #38

Asam kandis asam gelugur

Ketiga asam si riang-riang

Menangis mayat dipintu kubur

Teringat badan tidak sembahyang


PANTUN #39

Daun terap diatas dulang

Anak udang mati dituba

Dalam kitab ada terlarang

Yang haram jangan dicoba


PANTUN #40

Bila todak melanda Singapura

Habis dikerat dicincang lumat

Bila khianat pada manusia

Dunia akhirat takkan selamat


PANTUN #41

Tanam kacang di pagi hari

Tumbuh enam layu sebatang

Keburukan orang jangan dicari

Bila kalian sedang puasa


PANTUN #42 

Bu Siti jualan bubur

Bubur dicampur buah kelapa

Selesai sahur langsung tidur

Bangun-bangun sudah berbuka


PANTUN #43 

Beli computer itu biasa

Supaya belajar jadi semangat

Mari kita belajar puasa

Agar kita jadi kuat


PANTUN #44 

Akhir bulan mendapat gaji

Gaji untuk membeli ketupat

Rajin-rajinlah sholat dan mengaji

Janganlah lupa puasa dan zakat


PANTUN #45 

Pergi ke pasar membeli sapu

Tidak sengaja menginjak duri

Jangan lupa sholat lima waktu

Di sela kegiatan sehari-hari


PANTUN #46

Para petani memanen padi

Saat di sawah melihat batu

Ingatlah Allah Setiap hari

Dengan sholat lima waktu


PANTUN #47

Jalan-jalan beli buah tomat

Sebelum dimakan harus dikupas

Hai teman mari kita sholat

Agar kita jadi orang cerdas


PANTUN #48

Jangan terbang tinggi-tinggi

Nanti dapat jatuh kebawah

Ayo sholat untuk luruskan hati

Didalam ibadat turuti sunnah


PANTUN #49

Buah semangka dibelah-belah

Dapat sebagai pelepas dahaga

Ikutilah firman Allah

Supaya dapat masuk surga


PANTUN #50 

Jalan-jalan ke Kota Mekah

Menginap semalam di Kuala Muda

Sholat itu adalah perintah

Jika ditinggal masuk neraka


PANTUN #51 

Buah mentimun buah bergetah

Hati-hati untuk memakannya

Jika suka tinggalkan ibadah

Sudah pasti masuk neraka


PANTUN #52 

Depan rumah ada pohon mangga

Sebelahnya ada daun suji

Jika ingin masuk surga

Janganlah lupa selalu mengaji


PANTUN #53 

Sandal sepatu dipasang di kaki

Belinya jauh di kota Jakarta

Janganlah engkau iri dan dengki

Agar tidak masuk neraka


PANTUN #54

Membeli anting dan juga kalung

Jika dipakai terlihat mengkilap

Kepada Allah tempat bergantung

Kepada Nabi tempat mengucap


PANTUN #55 

Jalan-jalan lihat pohon pinang

Pinang tumbuh di tepi serambi

Jangan lakukan hal yang dilarang

Jika tidak ingin dibenci Nabi


Direkomendasikan


Show EmoticonHide Emoticon

 

Start typing and press Enter to search