EYZA BLOG - Pesan Tersembunyi Dari Mitos Hutan Keramat | Hutam keramat! Apa yang ada dalam benak kamu, ketika mendengar nama hutan keramat. Sebagian banyak orang, mereka akan berpikir bahwa hutan keramat adalah hutan yang berisi dengan hal-hal mistis, misal hutan tersebut dihuni oleh para makhluk gaib yang suka jail bahkan tidak segan-segan mencelakai orang yang mencoba mengusik ketenangan mereka.
Indonesia memang memiliki banyak cerita mistis, begitu juga dengan cerita-cerita hutan keramat atau hutangan larangan. Hutan alas purwa, adalah salah satu hutan keramat yang sangat populer. Namun, di daerah-derah pelosok, didesa-desa juga ada hutan keramat atau hutangan larangan. Hampir di setiap desa atau dusun di pelosok, hampir bisa dipastikan memiliki daerah tertentu yang keramatkan.
Daerah-dareah keramat tersebut biasanya berupa hutan, sumber air, sumur tua dan bahkan sebuah area perkebunan yang didalamnya terdapat makam misteri. Yaitu makam yang tidak diketahui siapa orang yang ada didalamnya. Namun biasanya, orang desa percaya bahwa yang ada di dalam makam adalah leluhur mereka yang dulu membuka lahan pertama sehingga berkembang menjadi sebuah dusun.
Hutan keramat, apakah saya akan membahas para mekhluk gaib yang ada didalamnya, atau menceritakan pengalaman mistis yang berhubungan dengan hutan keramat.
Hmmm... tidak, saya lebih tertarik untuk menelisik misteri dibalik misteri. Dalam pandangan saya, ada misteri dibalik misteri makhluk gaib yang konon menghuni hutan-hutan keramat tersebut.
Saya berpadangan, bahwa cerita-cerita mistis dari hutan larangan hanya sekedar kulit yang membalut sesuatu yang lebih misteri. Sebenarnya, ada sesuatu yang lebih berarti dari apa yang dimunculkan dalam cerita-cerita mister tersebut. Seoperti apa? Inilah perspektif saya tentang hutan larangan atau hutan keramat.
Pesan tersembunyi dari mitos hutan keramat, dalam hemat saya, sebenarnya ada pesan tertentu yang ingin disampaikan kepada khalayat melalui cerita hutan keramat. Ini ada kaitannya dengan karifan lokal.
Kalau kita memperhatikan, hutan-hutan yang dikeramatkan tersebut pasti menjadi daerah resapan air hujan dan tentu juga menjadi sumber air alam yang sangat melimpah. Inilah yang menjadi sorotan saya.
Orang-orang tua terdahulu, memiliki cara tersendiri dalam membuat suaka alam. Tentunya, cara ini sudah diserasikan dengan tradisi, adat istiadat dan keyakinan orang-orang terdahulu. Kepercayaan dinamisme dan animisme memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan orang-orang terdahulu sebelum mengenal ilmu pengetahuan. Maka untuk membuat sebuah suaka alam, orang-orang bijak (orang-orang arif) terdahulu membuat sebuah cerita misteri tentang hutan keramat agar tidak ada orang yang mau mendekat dan masuk ke dalam hutan tersebut. Tujuan utamanya sudah jelas, untuk melindungi hutan tersebut dari kerusakan.
Cara ini terbukti ampuh, karena orang awam tidak berani untuk memasuki hutan-hutan keramat tersebut apalagi membuat kerusakan. Alhasil, keseimbangan alam terjaga, desa terhindar dari banjir dan longsor dan air alam selalu tersedia sepanjang tahun.
Hal ini karena, manusia zaman sekarang sudah banyak tidak lagi percaya dengan cerita-cerita mitos, namun tidak mampu menangkap pesan tersembunyi dibalik adanya hutan keramat. Alhasil banyak hutan keramat (hutan lindung) yang mengalami kerusakan. Akibatnya, daerah resapan air makin berkurang dan tentunya sumber air alam juga semakin berkurang bahkan habis.
Saya masih ingat betul, ketika dulu masih kecil, di desa saya tidak pernah merasa kesulitan mendaptkan air bersih, karen masih banyak sumber air yang mengalir sepanjang tahun. Namun setelah beberapa hutan lindung mengalami kerusakan, maka sekarang di desa saya sangat sulit menapatkan sumber air bersih. Apalagi kalau dilanda musim kemarau panjang, waduh sangat sudah mencari air bersih.
Kesimpulan
Jadi, saya menyimpulkan. Bahwa adanya cerita tentang hutan keramat dengan balutan cerita-cerita mistisnya adalah sebuah upaya leluhur kita zaman dulu untuk membuat sebuah suaka alam. Namun, kini semua titu secara perlahan mengalami kerusakan karena kerakusan manusian itu sendiri.

Daerah-dareah keramat tersebut biasanya berupa hutan, sumber air, sumur tua dan bahkan sebuah area perkebunan yang didalamnya terdapat makam misteri. Yaitu makam yang tidak diketahui siapa orang yang ada didalamnya. Namun biasanya, orang desa percaya bahwa yang ada di dalam makam adalah leluhur mereka yang dulu membuka lahan pertama sehingga berkembang menjadi sebuah dusun.
Hutan keramat, apakah saya akan membahas para mekhluk gaib yang ada didalamnya, atau menceritakan pengalaman mistis yang berhubungan dengan hutan keramat.
Hmmm... tidak, saya lebih tertarik untuk menelisik misteri dibalik misteri. Dalam pandangan saya, ada misteri dibalik misteri makhluk gaib yang konon menghuni hutan-hutan keramat tersebut.
Saya berpadangan, bahwa cerita-cerita mistis dari hutan larangan hanya sekedar kulit yang membalut sesuatu yang lebih misteri. Sebenarnya, ada sesuatu yang lebih berarti dari apa yang dimunculkan dalam cerita-cerita mister tersebut. Seoperti apa? Inilah perspektif saya tentang hutan larangan atau hutan keramat.
Pesan tersembunyi dari mitos hutan keramat, dalam hemat saya, sebenarnya ada pesan tertentu yang ingin disampaikan kepada khalayat melalui cerita hutan keramat. Ini ada kaitannya dengan karifan lokal.
Kalau kita memperhatikan, hutan-hutan yang dikeramatkan tersebut pasti menjadi daerah resapan air hujan dan tentu juga menjadi sumber air alam yang sangat melimpah. Inilah yang menjadi sorotan saya.
Orang-orang tua terdahulu, memiliki cara tersendiri dalam membuat suaka alam. Tentunya, cara ini sudah diserasikan dengan tradisi, adat istiadat dan keyakinan orang-orang terdahulu. Kepercayaan dinamisme dan animisme memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan orang-orang terdahulu sebelum mengenal ilmu pengetahuan. Maka untuk membuat sebuah suaka alam, orang-orang bijak (orang-orang arif) terdahulu membuat sebuah cerita misteri tentang hutan keramat agar tidak ada orang yang mau mendekat dan masuk ke dalam hutan tersebut. Tujuan utamanya sudah jelas, untuk melindungi hutan tersebut dari kerusakan.
Cara ini terbukti ampuh, karena orang awam tidak berani untuk memasuki hutan-hutan keramat tersebut apalagi membuat kerusakan. Alhasil, keseimbangan alam terjaga, desa terhindar dari banjir dan longsor dan air alam selalu tersedia sepanjang tahun.
Nasib hutan keramat di zaman ilmu pengetahuan
Lain dulu lain sekarang. Beda zaman, beda orang dengan beda tingkat kemampuan mencerna sebuah informasi. Dengan berkembanganya ilmu pengetahuan yang tidak diimbangi denga kearifan dalam berpikir telah melahirkan manusia-manusia yang selalu merasa kekurangan. Lahan pertanian sudah tersedia, tapi masih merasa kurang sehingga hutan keramat (hutan lindung) pun akhirnya di rambah dan dijadikan lahan pertanian.Hal ini karena, manusia zaman sekarang sudah banyak tidak lagi percaya dengan cerita-cerita mitos, namun tidak mampu menangkap pesan tersembunyi dibalik adanya hutan keramat. Alhasil banyak hutan keramat (hutan lindung) yang mengalami kerusakan. Akibatnya, daerah resapan air makin berkurang dan tentunya sumber air alam juga semakin berkurang bahkan habis.
Saya masih ingat betul, ketika dulu masih kecil, di desa saya tidak pernah merasa kesulitan mendaptkan air bersih, karen masih banyak sumber air yang mengalir sepanjang tahun. Namun setelah beberapa hutan lindung mengalami kerusakan, maka sekarang di desa saya sangat sulit menapatkan sumber air bersih. Apalagi kalau dilanda musim kemarau panjang, waduh sangat sudah mencari air bersih.
Kesimpulan
Jadi, saya menyimpulkan. Bahwa adanya cerita tentang hutan keramat dengan balutan cerita-cerita mistisnya adalah sebuah upaya leluhur kita zaman dulu untuk membuat sebuah suaka alam. Namun, kini semua titu secara perlahan mengalami kerusakan karena kerakusan manusian itu sendiri.
Show EmoticonHide Emoticon